Rabu, 25 April 2012

STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI


Elemen struktur organisasi

Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para
manajer ketika hendak mendesain struktur, antara lain:
1. Spesialisasi pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam
organisasi dibagi-bagi ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri.
2. Departementalisasi. Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan
pekerjaan secara bersama-sama. Departementalisasi dapat
berupa proses, produk, geografi, dan pelanggan.
3. Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang
membentang dari puncak organisasi ke eselon paling bawah dan
menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa.
4. Rentang kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh
seorang manajer secara efisien dan efektif.
5. Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada
sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada
satu titik di dalam organisasi. Desentralisasi adalah lawan dari
sentralisasi.
6. Formalisasi. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam
organisasi dibakukan.

Faktor penentu struktur organisasi
Berikut adalah faktor-faktor utama yang diidentifikasi menjadi
penyebab atau penentu struktur suatu organisasi :
1. Strategi
Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan
manajemen untuk mencapai sasarannya. Karena sasaran
diturunkan dari strategi organisasi secara keseluruhan, logis kalau
strategi dan struktur harus terkait erat tepatnya, struktur harus
mengikuti strategi. Jika manajemen melakukan perubahan
signifikan dalam strategi organisasinya, struktur pun perlu
dimodifikasi untuk menampung dan mendukung perubahan ini.
Sebagian besar kerangka strategi dewasa ini terfokus pada tiga
dimensi -inovasi, minimalisasi biaya, dan imitasi- dan pada desain
struktur yang berfungsi dengan baik untuk masing-masing
dimensi.
Strategi inovasi adalah strategi yang menekankan
diperkenalkannya produk dan jasa baru yang menjadi andalan.
Strategi minimalisasi biaya adalah strategi yang menekankan
Struktur dan Anatomi Organisasi Lista Kuspriatni
Perilaku Keorganisasian 4
pengendalian biaya secara ketat, menghindari pengeluaran untuk
inovasi dan pemasaran yang tidak perlu, dan pemotongan harga.
Strategi imitasi adalah strategi yang mencoba masuk ke produkproduk
atau pasar-pasar baru hanya setelah viabilitas terbukti.
2. Ukuran organisasi
Terdapat banyak bukti yang mendukung ide bahwa ukuran
sebuah organisasi secara signifikan mempengaruhi strukturnya.
3. Teknologi
Istilah teknologi mengacu pada cara sebuah organisasi
mengubah input menjadi output. Setiap organisasi paling tidak
memiliki satu teknologi untuk mengubah sumber daya finansial,
SDM, dan sumber daya fisik menjadi produk atau jasa.
4. Lingkungan
Lingkungan sebuah organisasi terbentuk dari lembaga-lembaga
atau kekuatan-kekuatan di luar organisasi yang berpotensi
mempengaruhi kinerja organisasi. Kekuatan-kekuatan ini biasanya
meliputi pemasok, pelanggan, pesaing, badan peraturan
pemerintah, kelompok-kelompok tekanan publik, dan sebagainya.

Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan kelanjutan dari dua
bentuk organisasi. Struktur organisasi yang dibentuk akan selalu
berdasarkan pada 3 komponen organisasi yaitu:
1. Interaksi kemanusiaan .
2. Kegiatan yang terarah ke tujuan.
3. Struktur.

Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional adalah suatu organisasi di mana
wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian
yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para
pelaksana yang mcmpunyai keahlian khusus.
Organisasi Garis dan Staff
Organisasi lini dan staff adalah suatu bentuk organisasi di
mana pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dan
sepenuhnya dari pucuk pimpinan ke kepala bagian di bawahnya
serta masing-masing pejabat manajer ditempatkan satu atau lebih
pejabat staff yang tidak mempunyai wewenang memerintah tetapi
hanya sebagai penasihat, misalnya mengenai masalah kearsipan,
keuangan, personel dan sebagainya
Organisasi Fungsional dan garis
Organisasi fungsional dan garis adalah bentuk organisasi
dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala
bagian di bawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta
sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang koordinasinya
tetap diserahkan kepada kepala bagian.
Organisasi Matrik
Organisasi matrik disebut juga sebagai organisasi manajemen
proyek yaitu organisasi di mana penggunaan struktur organisasi
menunjukkan di mana para spesialis yang mempunyai ketrampilan di
masing-masing bagian dari kegiatan pemasaran dikumpulkan lagi
menjadi satu untuk sualu proyek yang harus diselesaikan.
Organisasi komite
Organisasi komite adalah bentuk organisasi di mana tugas
kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh
sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board
dengan pluralistic manajemen.
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan
antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau
perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk
mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas
pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain
dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam
Struktur dan Anatomi Organisasi Lista Kuspriatni
Perilaku Keorganisasian 7
struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan
wewenang siapa melapor kepada siapa.
Struktur organisasi mendefinisikan cara tugas pekerjaan dibagi,
dikelompokkan, dandikoordinasikan secara formal.
Elemen Struktur Organisasi
Empat elemen dalam struktur organisasi yaitu :
1. Adanya spesialisasi kegiatan kerja
2. Adanya standardisasi kegiatan kerja
3. Adanya koordinasi kegiatan kerja
4. Besaran seluruh organisasi
Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer
ketika hendak mendesain struktur, antara lain:
1. Spesialisasi pekerjaan : Sejauh mana tugas-tugas dalam
organisasi dibagi-bagi ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri.
2. Departementalisasi : Dasar yang dipakai untuk
mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama.
Departementalisasi dapat berupa proses, produk, geografi, dan
pelanggan.
3. Rantai komando : Garis wewenang yang tanpa putus yang
membentang dari puncak organisasi ke eselon paling bawah dan
menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa.
4. Rentang kendali : Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh
seorang manajer secara efisien dan efektif.
5. Sentralisasi dan Desentralisasi : Sentralisasi mengacu pada
sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi
pada satu titik di dalam organisasi. Desentralisasi adalah lawan
dari sentralisasi.
6. Formalisasi : Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam
organisasi dibakukan.

Anatomi Organisasi
Pada Bab XI Simon mendiskusikan tentang anatomi dan psikologi organisasi. Tema sentral yang didiskusikan adalah bahwa perilaku organisasi adalah jaringan yang rumit dari proses keputusan, yang menunjukkan pengaruhnya pada perilaku pekerja yang melakukan pekerjaan fisik nyata dari suatu organisasi. Anatomi organisasi dapat ditemukan pada pendistribusian dan pengalokasian proses pengambilan keputusan. Psikologi organisasi dapat diptemukan pada proses organisasi mempengaruhi keputusan setiap anggotaqn ya.
PROSES KEPUTUSAN YANG RUMIT

Sebenarnya, hampir tidak ada keputusan yabg diambila dalam suatu organisasi merupakan tugas seorang individu. Suatu keputusan merupakan hasil dari komunikasi berbagai individu dalam organisasi baik secara formal maupun informal. Saat semua komponen sudah teridentifikasi, maka peran seseorang yang secara aktual merumuskan keputusan tersebut sudah dilupakan.

Tingkatan pengaruh
Pengaruh digunakan secara penuh ketika suatu keputusan yang diambil seseorang mengarahkan setiap aspek perilaku orang lain. Seringkali pengaruh itu timbul hanya dalam jumlah yang terbatas saat digunakan secara hati-hati. Seorang bawahan dapat diberitahu apa yang harus dilakukan, tapi harus diberi pengarahan tentang bagaimana ia melaksanakan tugas tersebut.
Sebuah analisis yang realistis tentang pengaruh secara umum dan wewenang secara khusus menunjukkan bahwa pengaruh dapat dilaksanakan dengan tingkatan kekhususan. Untuk menentukan lingkup pengaruh atau wewenang dalam suatu kasus tertentu, perlu menentukan keputusan oleh bawahan hanyalah menyangkut bagiannya saja dan kemudian menentukan bagian mana yang ditentukan oleh atasan dan bagian mana yang ditinggalkan untuk diputuskan oleh bawahan.
Perilaku seorang yang rasional dapat dikendalikan jika nilai dan landasan faktual yang mendasari keputusannya sudah ditentukan untuknya. Pengendallian ini bisa bersifat menyeluruh atau sebagian, seluruh landasan dapat ditentukan atau sebagain dapat diserahkan kepada keputusannya sendiri. Pengaruh dilakukan melalui pengendalian atas landasan keputusan. Keputusan yang diambil oleh bawahan haruslah konsisten dengan landasan yang ditentukan untuknya oleh atasannya.


Senin, 09 April 2012

Tugas Perilaku Keorganisasian 2


TUGAS KEORGANISASIAN
DEMO KENAIKAN BBM DAN MENEJEMEN KONFLIKNYA



JAKARTA, suaramerdeka.com - Suasana di sekitar Salemba, Jalan Diponegoro, Jakarta yang semula mencekam, Kamis (29/3) malam ini berangsur-angsur meredam. Polisi berhasil memukul mundur pengunjuk rasa dari gabungan mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan Yayasan Administrasi Indonesia (YAI). Sebelumnya, sekitar pukul 20.30 WIB, sebuah mobil Toyota Avansa dibakar massa. Pembakaran mobil itu dilakukan di depan jalan masuk Universitas Bung Karno, Jalan Diponegoro, depan kantor YLBHI. Sore hari sebelumnya, satu unit mobil milik polisi jadi hangus dibakar massa. Kemudian pula para mahasiswa itu, membakar satu unit motor polisi serta merusak pos polisi yang ada di jalan Diponegoro. Awalnya, mahasiswa Yayasan Administrasi Indonesia (YAI) dan Universitas Kristen Indonesia (UKI) berunjuk rasa di depan kampusnya, kawasan Salemba, sore tadi. Para pendemo yang menolak kenaikan BBM ini enggan membubarkan diri, bahkan memblokade Jalan Salemba, sehingga polisi bertindak tegas dengan membuyarkan konsentrasi massa. Namun, pendemo melakukan perlawanan. Mereka merusak satu unit sepeda motor diduga milik polisi, serta memblokade jalan. Sementara itu, saat ini, polisi tengah mencoba menetralisasi lokasi bekas kericuhan. Insiden bermula dari pukul 18.00 WIB, saat mahasiswa memblokade tiga jalur di Jalan Salemba Raya. Namun pukul 19.00 WIB, seluruh jalur diblokade. Akibatnya arus lalu lintas lumpuh total.




Menurut saya:
Indonesia memang Negara demokrasi, ngk harus sembunyi-sembunyi untuk menyuarakan pendapat, aspirasi, banyak cara menyalurkannya salah satunya dengan demo.
Awal yang bagus untuk mahasiswa yang udah turun kejalan menyuarakan suara rakyat yang siap tercekik apabila BBM benar-benar naik ya secara dampaknya itu kemana-mana. Jempol deh buat aspirasi mereka bersatu seluruh mahasiswa buat tujuan yang sama “ Penolakan BBM” berjalan dengan damai awalnya. ngk tau kenapa terpicu dan dari  siapa ko tiba-tiba berbuat anarki gitu ya brutal bakar mobil bakar motor, ngerusak pos polisi. Warga juga yang awalnya simpati jadi malah ketakutan sama ulah kalian yang anarki, Banyak yang dirugiin buka materi aja, tapi juga fisik sama mental.
Yudah lah yang namany mahasiswa, sekolah, pendidikan ya ngk usah deh pake rebut- rebut sampe brutal kaya gtu jadi jelek nama mahasiswa. Ya ngk papa demo tapi disiplin dong, ok!
Untuk pak polisi ya memang polisi juga manusia. Tolong jangan terpancing emosi lagian matengan juga pak polisi dibandingin mahasiswa yang masih kurang control. Sebagai penegak hukum dan mengayomi masyarakat, seharusnya anda lebih bijak di setiap tindakan yang dilakukan.
Untuk para dewan rakyat tolong transparan aja lah buat kemakmuran rakyat kami ni buka boneka yang siap digerakin kesana apa kesini kami juga bias berontak kalo ngk suka. Tolong kebijakan yang seadilnya rakyat bukan untuk kepentingan politik


Strategi Mengatasi Konflik Menurut Stevenin (2000, pp.134-135), terdapat lima langkah meraih kedamaian dalam konflik. Apa pun sumber masalahnya, lima langkah berikut ini bersifat mendasar dalam mengatasi kesulitan:
1.      Pengenalan
Kesenjangan antara keadaan yang ada diidentifikasi dan bagaimana keadaan yang seharusnya. Satu-satunya yang menjadi perangkap adalah kesalahan dalam mendeteksi (tidak mempedulikan masalah atau menganggap ada masalah padahal sebenarnya tidak ada).
2.      Diagnosis
Inilah langkah yang terpenting. Metode yang benar dan telah diuji mengenai siapa, apa, mengapa, dimana, dan bagaimana berhasil dengan sempurna. Pusatkan perhatian pada masalah utama dan bukan pada hal-hal sepele.
3.      Menyepakati suatu solusi
Kumpulkanlah masukan mengenai jalan keluar yang memungkinkan dari orang-orang yang terlibat di dalamnya. Saringlah penyelesaian yang tidak dapat diterapkan atau tidak praktis. Jangan sekali-kali menyelesaikan dengan cara yang tidak terlalu baik. Carilah yang terbaik.
4.      Pelaksanaan
Ingatlah bahwa akan selalu ada keuntungan dan kerugian. Hati-hati, jangan biarkan pertimbangan ini terlalu mempengaruhi pilihan dan arah kelompok.
5.      Evaluasi
Penyelesaian itu sendiri dapat melahirkan serangkaian masalah baru. Jika penyelesaiannya tampak tidak berhasil, kembalilah ke langkah-langkah sebelumnya dan cobalah lagi.

http://perilakudanperkembanganorganisasi.blogspot.com/2011/05/normal-0-false-false-false_3799.html