Nama : Hiras Lumbannahor
Npm : 19210707
kELAS : 4 ea 18
Kebiasaan menyantap makanan ringan
tak hanya dilakukan oleh orang dewasa, bahkan anak-anak mulai dari usia balita
hingga ramaja sangat menyukai makanan ringan yang dikonsumsi baik saat bermain
bersama teman-temannya, mengisi waktu senggang atau aktivitas lainnya. Pangsa
pasar anak-anak yang cukup luas dengan rentang usia yang cukup lebar membuat
makanan ringan yang menyasar segmen anak-anak semakin marak, baik skala
industri rumahan hingga pabrikan. Tengok saja berbagai jenis dan cita rasa
makanan ringan untuk anak-anak sangat mudah sekali dijumpai dari pasar tradisional
hingga pasar modern. Sejauh mana peluang bisnis makanan ringan anak-anak
ini?
Makanan
ringan atau camilan juga termasuk bisnis kuliner yang bertahan cukup lama
dibandingkan menu kuliner lain yang tergolong makanan basah atau makanan
berat. Ada 2 kategori makanan ringan, yaitu : makanan ringan basah
seperti singkong goreng, pisang goreng, dan aneka makanan ringan basah lainnya
dari tiap-tiap daerah di Indonesia. Kemudian ada juga makanan ringan kering
seperti kue-kue kering dan anek maakanan ringan kering lainnya dari tiap-tiap
daerah dengan berbagai variasi rasa.
Untuk home industry, mereka biasanya
memproduksi banyak variasi makanan ringan anak. Namun untuk pabrikan, mereka
biasanya hanya berkonsentrasi pada satu produk makanan ringan saja. Seperti
Sriboga, Corporate Communication Mayora Group. Untuk Mayora, saat ini hanya
fokus membuat camilan berbentuk biskuit dan wafer dengan aneka variasi,
misalnya dibalut cokelat, bukan membuat camilan variasi lain berupa snack
seperti chiki atau sejenisnya.
Saat ini, tren camilan atau makanan
ringan yang disukai anak-anak didominasi oleh makanan kemasan dengan warna,
bentuk, dan kemasan yang menarik. Misalnya : sosis goreng, kentang goreng
dengan aneka bumbu, cup cake dengan karakter binatang atau kartun, ice cream,
pudding aneka warna, candy, jelly dan masih banyak lagi yang lainnya. Selain
itu, makanan ringan anak-anak yang mengandung bahan-bahan menyehatkan, tanpa
MSG dan pewarna serta pengawet menjadi juga semakin diminati oleh anak-anak.
Segmen Pasar
Para produsen makanan ringan umumnya
menyasar semua kelas mulai dari kelas bawah hingga atas. Namun ada juga yang
hanya menyasar kelas menengah bawah. Hal itu disebabkan, produk makanan
ringannya dibuat tanpa pengawet, sehingga daya tahannya hanya sekitar 2,5 bulan
saja. Dengan daya tahan segitu, produsen tak bisa memasukkan barangnya ke
supermarket yang merupakan tempat kalangan menengah ke atas berbelanja. Untuk
bisa dipasarkan di supermarket, daya tahan makanan yang diproduksi harus sampai
6 bulanan, dimana daya tahan segitu hanya bisa diperoleh dengan menggunakan
pengawet.
Untuk segmen kelas menengah bawah,
pemasarannya dilakukan melalui para distributor, dimana distributor itu nanti
akan menyalurkannya kembali ke agen dan sales-sales. Meskipun target pasarnya
kelas menengah bawah, para produsen tetap menjaga kualitas produknya. Karena
kualitas adalah faktor penting dalam sebuah produk makanan.
Modal Minim
Memulai bisnis camilan anak-anak tak
harus bermodal besar. Modal usaha bisa dimulai dari ratusan ribu rupiah saja.
Di awal-awal kita bisa mulai dengan menjadi reseller sambil mengumpulkan modal
tambahan sedikit demi sedikit. Setelah modal tambahan tercukupi, kita bisa
mulai memproduksi sendiri, tak perlu mengikuti kursus membuat makanan ringan
anak, karena secara otodidak, lama kelamaan kita bisa menciptakan resep paten
untuk memproduksi camilan anak yang enak. Yang perlu diperhatikan dalam
memproduksi camilan anak adalah, upaya kita untuk selalu mengikuti tren produk
camilan anak, caranya bisa melalui komunitas usaha, atau bisa juga melalui
internet. Keuntungan usaha ini pun cukup tinggi hingga 57 persen.
Persaingan Usaha
Persaingan usaha makanan ringan pasti akan selalu dihadapi oleh produsen di bisnis ini. Pesaing tak hanya datang dari kalangan produsen skala pabrikan, namun juga home industry (industri rumahan). Untuk mengatasi persaingan, tentu saja pelaku usaha harus memberikan mutu terbaik untuk setiap produknya, mulai dari bahan baku, cara produksi, kehigienisan dan kualitas rasa.
Persaingan usaha makanan ringan pasti akan selalu dihadapi oleh produsen di bisnis ini. Pesaing tak hanya datang dari kalangan produsen skala pabrikan, namun juga home industry (industri rumahan). Untuk mengatasi persaingan, tentu saja pelaku usaha harus memberikan mutu terbaik untuk setiap produknya, mulai dari bahan baku, cara produksi, kehigienisan dan kualitas rasa.
Seperti penggunaan bahan baku bumbu
tabur sebaiknya dipasok dari supplier bahan baku pabrikan karena kualitasnya
lebih terjamin dibandingkan dari pasar tradisional. Bahan baku dari pabrikan
juga harus dipilih yang sudah memiliki lisensi BPOM, agar tidak mengandung bahan
kimia yang membahayakan tubuh dan tanpa pewarna.
Meskipun persaingan usahanya cukup
ketat, namun jangan khawatir, anda tetap bisa berkecimpung di bisnis makanan
ringan anak ini, tentunya dengan menyajikan produk yang berbeda, unik,
berkualitas, serta segmen pasar yang jelas.
Ada beberapa jenis makanan ringan
yang persaingannya belum ketat, seperti makanan ringan untuk kesehatan, stik
keju cita rasa tradisional. Sedangkan untuk jenis keripik singkong, saat ini
persaingannya sudah ketat. Namun bila anda tetap ingin membuat keripik
singkong, produk anda harus tampil beda, misalnya dengan menyediakan berbagai
varian rasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar