NAMA : HIRAS LUMBANNAHOR
NPM : 19210707
KELAS : 3EA18
TUGAS : PERILAKU KONSUMEN
Karakteristik dari Konsumen Indonesia (pada umumnya)
dan Faktor yang Paling Mempengaruhi Perialaku Konsumen Indonesia
Karakteristik dari Konsumen Indonesia (pada umumnya)
Indonesia
memilki lebih dari 220 juta penduduk dengan ratusan suku yang tersebar di
berbagai pulai.Sekalipun berbeda-beda suku dan bahasa,namun pasti ada kesamaan
karakter,yang bisa dijadikan patokan bagi para marketer untuk menjalankan
strategi marketing.10 karakter unik konsumen Indonesia bisa di jadikan
referensi yang pas untuk itu.Namun Anda harus hati-hati menyelami karakter ini.
Karakter
dari konsumen Indonesia itu antara lain :
1. Berpikir
jangka pendek (short term perspective), ternyata sebagian besar konsumen
Indonesia hanya berpikir jangka pendek dan sulit untuk diajak berpikir jangka
panjang, salah satu cirinya adalah dengan mencari yang serba instant.
2. Tidak
terencana (dominated by unplanned behavior). Hal ini tercermin pada kebiasaan
impulse buying, yaitu membeli produk yang kelihatannya menarik (tanpa
perencanaan sebelumnya).
3.Suka
berkumpul. Masyarakat Indonesia mempunyai kebiasaan suka berkumpul
(sosialisasi). Salah satu indikator terkini adalah situs social networking
seperti Facebook dan Twitter sangat diminati dan digunakan secara luas di
Indonesia.
4. Gagap
teknologi (not adaptive to high technology). Sebagian besar konsumen Indonesia
tidak begitu menguasai teknologi tinggi. Hanya sebatas pengguna biasa dan
hanya menggunakan fitur yang umum digunakan kebanyakan pengguna lain.
5.
Berorientasi pada konteks (context, not content oriented). Konsumen kita
cenderung menilai dan memilih sesuatu
dari
tampilan luarnya. Dengan begitu,konteks-konteks yang meliputi suatu hal justru
lebih menarik ketimbang hal itu
sendiri.
6. Suka
buatan Luar Negeri (receptive to COO effect). Sebagian konsumen Indonesia juga
lebih menyukai produk luar
negeri
daripada produk dalam negeri, karna bias dibilang kualitasnya juga lebih bagus
dibanding produk di indonesia
7.
Beragama(religious). Konsumen Indonesia sangat peduli terhadap isu agama.
Inilah salah satu karakter khas konsumen Indonesia yang percaya pada ajaran
agamanya. Konsumen akan lebih percaya jika perkataan itu dikemukakan oleh
seorang tokoh agama, ulama atau pendeta. Konsumen juga suka dengan produk yang
mengusung
simbol-simbol
agama.
8. Gengsi
(putting prestige as important motive). Konsumen Indonesia amat getol dengan
gengsi. Banyak yang ingin cepat naik “status” walau belum waktunya. Saking
pentingnya urusan gengsi ini, mobil-mobil mewah pun tetap laristerjual di
negeri kita pada saat krisis ekonomi sekalipun. Menurut Handi Irawan D, ada
tiga budaya yang menyebabkangengsi. Konsumen Indonesia suka bersosialisasi
sehingga mendorong orang untuk pamer. Budaya feodal yang masihmelekat sehingga
menciptakan kelas-kelas sosial dan akhirnya terjadi “pemberontakan” untuk cepat
naik kelas. Masyarakat kita mengukur kesuksesan dengn materi dan jabatan
sehingga mendorong untuk saling pamer.
9.
Budaya lokal (strong in subculture). Sekalipun konsumen Indonesia gengsi
dan menyukai produk luar negeri, namun unsur fanatisme kedaerahan-nya
ternyata cukup tinggi. Ini bukan berarti bertentangan dengan hukum perilaku
yang lain.
10. Kurang
peduli lingkungan (low consciousness towards environment). Salah satu karakter
konsumen Indonesia yang unik adalah kekurang pedulian mereka terhadap isu
lingkungan. Tetapi jika melihat prospek kedepan kepedulian konsumen terhadap
lingkungan akan semakin meningkat, terutama mereka yang tinggal di
perkotaan begitu pula dengan kalangan menengah atas relatif lebih mudah paham
dengan isu lingkungan. Lagi pula mereka pun memiliki daya beli terhadap harga
premium sehingga akan lebih mudah memasarkan produk dengan tema ramah
lingkungan terhadap mereka.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku
Sumber : Kotler & Amstrong (2001:196)
Sikap konsumen akan mempengaruhi pilihannya dalam membeli, dimana seseorang mempunyai sikap terhadap segala sesuatu, misalnya : agama, politik, pakaian, makanan, dan lain-lain. Sikap menempatkan seseorang dalam kerangka berpikir, menyukai atau tidak menyukai, menghampiri atau menjual. Menurut Azwar (1988:24) ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap yaitu : pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama serta faktor emosi dalam diri individu. Hal tersebut menunjukkan bahwa sikap konsumen bisa diubah. Dua cara lain yang bisa dilakukan pemasar untuk mempengaruhi seseorang untuk membeli produk atau merek yaitu : menyesuaikan atribut-atribut produknya dengan sikap konsumen yang telah ada, atau dengan mengubah sikap konsumen. Pilihan manapun dilakukan tentunya didasarkan pada biaya yang dikeluarkan untuk setiap alternatif.
Menurut Krech dan Crutch field (1984:152), sikap adalah suatu organisasi yang abadi tentang motivasi, emosi, persepsi, dan proses kognitif mengenai beberapa aspek lingkungannya. Menurut Fishbein & Aizein (1975:6), sikap merupakan suatu kecenderungan yang terpelajari dalam memberikan respon menguntungkan atau tidak menguntungkan secara konsisten mengenai obyek tertentu. Sedangkan menurut Loudon dan Bitta (1993:423), sikap merupakan penilaian positif atau negatif, menyenangkan atau tidak menyenangkan, setuju atau tidak setuju dari perasaan seseorang terhadap suatu obyek. Namun selanjutnya Fishbein (1993:422) menyatakan bahwa lebih dari 100 definisi tentang sikap, dengan demikian maka belum ada kesepakatan yang baru tentang definisi sikap.
Sumber : Kotler & Amstrong (2001:196)
Sikap konsumen akan mempengaruhi pilihannya dalam membeli, dimana seseorang mempunyai sikap terhadap segala sesuatu, misalnya : agama, politik, pakaian, makanan, dan lain-lain. Sikap menempatkan seseorang dalam kerangka berpikir, menyukai atau tidak menyukai, menghampiri atau menjual. Menurut Azwar (1988:24) ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap yaitu : pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama serta faktor emosi dalam diri individu. Hal tersebut menunjukkan bahwa sikap konsumen bisa diubah. Dua cara lain yang bisa dilakukan pemasar untuk mempengaruhi seseorang untuk membeli produk atau merek yaitu : menyesuaikan atribut-atribut produknya dengan sikap konsumen yang telah ada, atau dengan mengubah sikap konsumen. Pilihan manapun dilakukan tentunya didasarkan pada biaya yang dikeluarkan untuk setiap alternatif.
Menurut Krech dan Crutch field (1984:152), sikap adalah suatu organisasi yang abadi tentang motivasi, emosi, persepsi, dan proses kognitif mengenai beberapa aspek lingkungannya. Menurut Fishbein & Aizein (1975:6), sikap merupakan suatu kecenderungan yang terpelajari dalam memberikan respon menguntungkan atau tidak menguntungkan secara konsisten mengenai obyek tertentu. Sedangkan menurut Loudon dan Bitta (1993:423), sikap merupakan penilaian positif atau negatif, menyenangkan atau tidak menyenangkan, setuju atau tidak setuju dari perasaan seseorang terhadap suatu obyek. Namun selanjutnya Fishbein (1993:422) menyatakan bahwa lebih dari 100 definisi tentang sikap, dengan demikian maka belum ada kesepakatan yang baru tentang definisi sikap.
Sumber
: http://vibizmanagement.com/journal/index/category/sales_marketing/132/310
Sumber : Kotler & Amstrong (2001:196)
Sumber : Kotler & Amstrong (2001:196)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar