TUGAS
KEORGANISASIAN
DEMO
KENAIKAN BBM DAN MENEJEMEN KONFLIKNYA
JAKARTA, suaramerdeka.com - Suasana
di sekitar Salemba, Jalan Diponegoro, Jakarta yang semula mencekam, Kamis
(29/3) malam ini berangsur-angsur meredam. Polisi berhasil memukul mundur
pengunjuk rasa dari gabungan mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan
Yayasan Administrasi Indonesia (YAI). Sebelumnya, sekitar pukul 20.30 WIB,
sebuah mobil Toyota Avansa dibakar massa. Pembakaran mobil itu dilakukan di
depan jalan masuk Universitas Bung Karno, Jalan Diponegoro, depan kantor YLBHI.
Sore hari sebelumnya, satu unit mobil milik polisi jadi hangus dibakar massa.
Kemudian pula para mahasiswa itu, membakar satu unit motor polisi serta merusak
pos polisi yang ada di jalan Diponegoro. Awalnya, mahasiswa Yayasan
Administrasi Indonesia (YAI) dan Universitas Kristen Indonesia (UKI) berunjuk
rasa di depan kampusnya, kawasan Salemba, sore tadi. Para pendemo yang menolak
kenaikan BBM ini enggan membubarkan diri, bahkan memblokade Jalan Salemba,
sehingga polisi bertindak tegas dengan membuyarkan konsentrasi massa. Namun,
pendemo melakukan perlawanan. Mereka merusak satu unit sepeda motor diduga
milik polisi, serta memblokade jalan. Sementara itu, saat ini, polisi tengah
mencoba menetralisasi lokasi bekas kericuhan. Insiden bermula dari pukul 18.00
WIB, saat mahasiswa memblokade tiga jalur di Jalan Salemba Raya. Namun pukul
19.00 WIB, seluruh jalur diblokade. Akibatnya arus lalu lintas lumpuh total.
Menurut saya:
Indonesia memang Negara demokrasi, ngk harus
sembunyi-sembunyi untuk menyuarakan pendapat, aspirasi, banyak cara
menyalurkannya salah satunya dengan demo.
Awal yang bagus untuk mahasiswa yang udah turun kejalan
menyuarakan suara rakyat yang siap tercekik apabila BBM benar-benar naik ya
secara dampaknya itu kemana-mana. Jempol deh buat aspirasi mereka bersatu
seluruh mahasiswa buat tujuan yang sama “ Penolakan BBM” berjalan dengan damai
awalnya. ngk tau kenapa terpicu dan dari siapa ko tiba-tiba berbuat
anarki gitu ya brutal bakar mobil bakar motor, ngerusak pos polisi. Warga juga
yang awalnya simpati jadi malah ketakutan sama ulah kalian yang anarki, Banyak
yang dirugiin buka materi aja, tapi juga fisik sama mental.
Yudah lah yang namany mahasiswa, sekolah, pendidikan ya ngk
usah deh pake rebut- rebut sampe brutal kaya gtu jadi jelek nama mahasiswa. Ya
ngk papa demo tapi disiplin dong, ok!
Untuk pak polisi ya memang polisi juga manusia. Tolong
jangan terpancing emosi lagian matengan juga pak polisi dibandingin mahasiswa
yang masih kurang control. Sebagai penegak hukum dan mengayomi masyarakat,
seharusnya anda lebih bijak di setiap tindakan yang dilakukan.
Untuk para dewan rakyat tolong transparan aja lah buat
kemakmuran rakyat kami ni buka boneka yang siap digerakin kesana apa kesini
kami juga bias berontak kalo ngk suka. Tolong kebijakan yang seadilnya rakyat
bukan untuk kepentingan politik
Strategi Mengatasi Konflik Menurut Stevenin (2000,
pp.134-135), terdapat lima langkah meraih kedamaian dalam konflik. Apa pun
sumber masalahnya, lima langkah berikut ini bersifat mendasar dalam mengatasi
kesulitan:
1. Pengenalan
Kesenjangan antara keadaan yang ada diidentifikasi dan bagaimana keadaan yang seharusnya. Satu-satunya yang menjadi perangkap adalah kesalahan dalam mendeteksi (tidak mempedulikan masalah atau menganggap ada masalah padahal sebenarnya tidak ada).
Kesenjangan antara keadaan yang ada diidentifikasi dan bagaimana keadaan yang seharusnya. Satu-satunya yang menjadi perangkap adalah kesalahan dalam mendeteksi (tidak mempedulikan masalah atau menganggap ada masalah padahal sebenarnya tidak ada).
2. Diagnosis
Inilah langkah yang terpenting. Metode yang benar dan telah diuji mengenai siapa, apa, mengapa, dimana, dan bagaimana berhasil dengan sempurna. Pusatkan perhatian pada masalah utama dan bukan pada hal-hal sepele.
Inilah langkah yang terpenting. Metode yang benar dan telah diuji mengenai siapa, apa, mengapa, dimana, dan bagaimana berhasil dengan sempurna. Pusatkan perhatian pada masalah utama dan bukan pada hal-hal sepele.
3. Menyepakati
suatu solusi
Kumpulkanlah masukan mengenai jalan keluar yang memungkinkan dari orang-orang yang terlibat di dalamnya. Saringlah penyelesaian yang tidak dapat diterapkan atau tidak praktis. Jangan sekali-kali menyelesaikan dengan cara yang tidak terlalu baik. Carilah yang terbaik.
Kumpulkanlah masukan mengenai jalan keluar yang memungkinkan dari orang-orang yang terlibat di dalamnya. Saringlah penyelesaian yang tidak dapat diterapkan atau tidak praktis. Jangan sekali-kali menyelesaikan dengan cara yang tidak terlalu baik. Carilah yang terbaik.
4. Pelaksanaan
Ingatlah bahwa akan selalu ada keuntungan dan kerugian. Hati-hati, jangan biarkan pertimbangan ini terlalu mempengaruhi pilihan dan arah kelompok.
Ingatlah bahwa akan selalu ada keuntungan dan kerugian. Hati-hati, jangan biarkan pertimbangan ini terlalu mempengaruhi pilihan dan arah kelompok.
5. Evaluasi
Penyelesaian itu sendiri dapat melahirkan serangkaian masalah baru. Jika penyelesaiannya tampak tidak berhasil, kembalilah ke langkah-langkah sebelumnya dan cobalah lagi.
Penyelesaian itu sendiri dapat melahirkan serangkaian masalah baru. Jika penyelesaiannya tampak tidak berhasil, kembalilah ke langkah-langkah sebelumnya dan cobalah lagi.
http://perilakudanperkembanganorganisasi.blogspot.com/2011/05/normal-0-false-false-false_3799.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar